Buku ini menampilkan kembali esai-esai Iwan Simatupang yang terbagi dalam tiga periode perjalanan hidupnya, yaitu Periode penulis Artikel Majalah Kebudayaan dan Guru Bahasa di SMU (1950-1955); Periode Penulis Drama dan Mahasiswa Humaniora di Kampus Universitas Negara-negara Barat (1955-1959); dan Periode Penulis Novel, Surat Politik, dan Reporter Media Massa (1960-1970). Iwan Simatupang dila…
Pernah diterbitkan oleh Penerbit Sinar Harapan pada tahun 1982 dengan judul yang sama. Tetapi edisi ini ditambahkan 4 cerpen Iwan Simatupang yang terlambat datang dari Belanda: "Darah Tinggi", "Penumpang", "Besok Dia Bangkit Kembali", dan "Senyum Jembatan" yang semuanya dimuat di Star Weekly.
“Sebelum revolusi, dia calon rahib. Selama revolusi, dia komandan kompi. Diakhir revolusi, dia algojo berdarah dingin. Sesudah revolusi, dia masuk rumah sakit jiwa!” Pembukaan novel yang mencekam seperti itu, sampai dengan tahun 1960 silam, merupakan pembukaan novel yang khas milik Iwan Simatupang. Pembukaan novel yang padat, penuh dengan pandangan-pandangan hidupnya. Ini juga yang menja…