Inilah yang kubayangkan detik-detik terakhir Bapak: 18 Mei 1970. Hari gelap. Langit berwarna hitam dengan garis ungu. Bulan bersembunyi di balik ranting pohon randu. Sekumpulan burung nasar bertengger di pagar kawat. Mereka mencium aroma manusia yang nyaris jadi mayat bercampur bau mesiu. Terdengar lolongan anjing berkepanjangan. Empat orang berbaris rapi, masing-masing berdiri dengan senapan y…
Pengetahuan dan praktek Pengkajian Sastra sangat diperlukan dalam memahami dan mengkaji karya sastra. Dalam mengkaji sastra diperlukan pengetahuan dan praktik yang cukup untuk mengkajinya. Dalam buku ini disajikan praktik pengkajian sastra secara praktis yang akan memudahkan para siswa, mahasiswa, guru, dosen, peminat sastra, dan pengkaji sastra, tak terkecuali pengkritik sastra. Buku Pengkajia…
Gaji? Cukup, cukup besar. Karier? Mulus melesat. Bisnis? Sebentar lagi soft launching. Karya? Sudah banyak yang suka. Jodoh? Aih! Sedikit lagi. Mantap betul nasib Arko, Gala, Juwisa, Sania, Ogi dan Randi. Para alumni Kampus UDEL yang amburadul ini, ternyata berhasil melawan tikus-tikus kehidupan. Namun, tikus-tikus tersebut nyatanya tidak sepenuhnya hilang. Mereka malah membesar, menyelinap dal…
Di Kampus UDEL, terjebaklah tujuh mahasiswa yang hidup segan kuliah tak mau. Mereka terpaksa kuliah di kampus yang Google saja tak dapat mendeteksi. Cobalah sekarang Anda googling "Kampus UDEL," takkan bertemu! Alasan mereka masuk UDEL macam-macam. Ada yang otaknya tak mampu masuk negeri, ada yang uang orangtuanya tak cukup masuk swasta unggul, ada pula yang karena... biar kuliah aja.
Kami (Bukan) jongos Berdasi
"FAKIR MISKIN DIPELIHARA OLEH NEGARA."Fakir miskin dipelihara oleh negara. Lalu siapa yang memelihara fakir asmara? Patah hati? Hal biasa. Jadi “badut” yang menghibur saja? Apa boleh dikata. Ditinggal saat lagi sayang-sayangnya? Sudah level dewa. Berbeda dengan seri Kami (Bukan) lainnya yang selalu bertokoh utamakan para mahasiswa dan alumni Kampus UDEL, di buku ini sang dosen merek…
"Dari gempita Manhattan, New York, sampai romantika Paris, novel ini melintasi empat benua. Kisah drama kemanusiaan penuh cinta, air mata, dan pengorbanan. Tentang perjuangan manusia meraih kebahagiaan. Dan ketidakberdayaan manusia melawan kebenaran takdir. Axena, gadis empat belas tahun asal panti asuhan Yogya. Nasib mengubah hidup, keberuntungan membawanya ke Manhattan, New York. Wajahnya …
Pohon-pohon jati muda menjulang melampauimu, melampauiku—melampaui kita. “Nantinya mereka akan hidup melampaui umurku, umurmu—umur kita,” katamu. Siapa yang pernah menanam pohon akan tahu bahwa yang tumbuh bukan hanya sebuah batang dalam ruang, tapi juga sebentuk tanda dalam waktu. (“Matahari”) Di pohon-pohon raksasa itu tinggal babi-babi dengan tubuh tambun dan lemak bertumpuk. …