Sang Musafir ini adalah pengejawantahan jiwa yang mengembara menemui insan-insan kehidupan yang terasing karena takdir dan perputaran waktu. Ia bukan kelana yang memanjakan hasrat bertualang, tapi musafir yang ingin melihat kejadian dan warna-warna pesona alam, serta menafsirkan segala hakikatnya secara arif dan khas Gibran.
Taman Sang Nabi adalah kelanjutan sekaligus pelengkap dari Sang Nabi. Berisi wejangan mengenai kebijaksanaan universal dan renungan mistis yang menyusup ke segala dimensi alam besar. semua dijalin oleh Gibran dalam untaian kalimat yang puitis, laksana lukisan taman yang indah, damai dan hening.