Wahab dihukum mati Belanda, tanpa membocorkan rahasia kawannya. Novel ini penuh imajinasi, meskipun beberapa bagian merupakan fakta nyata, terutama pengalaman revolusi pengarangnya yang dijadikan acuan pokok untuk memberikan makna kepada gejala zamannya. Novel ini dapat memberi makna tentang semangat cinta tanah air dan bangsa melebihi cintanya kepada keluarga dan diri sendiri. Novel ini ber…
Dengan "Mereka Yang Dilumpuhkan" Pramoedya Ananta Toer memutas semacam film dokumentasi tentang manusia-manusia dalam penjara, anak-anak Indonesia yang dipenjarakan oleh Belanda karena dianggap berbahaya bagi ketentraman politik dan militernya, anak-anak Belanda sendiri yang jadi lemah hati karena merasa tertipu oleh pemerintahnya atau juga karena takut mati dan memilih hukuman dengan mengingka…
Semasa jayanya Majapahit, Nusantara merupakan kesatuan maritim dan kerajaan laut terbesar di antara bangsa-bangsa beradab di muka bumi. Arus bergerak dari selatan ke utara, segalanya: kapal-kapalnya, manusianya, amal perbuatannya dan cita-citanya, semua bergerak dari Nusantara di selatan ke 'Atas Angin' di utara. Tapi zaman berubah... Arus berbalik -- bukan lagi dari selatan ke utara tetapi …
Cerita dari Blora adalah kumpulan cerpen PAT yang ditulis semasa revolusi 1945-1949, semasa di dalam dan selepas penjara Belanda di Bukit Duri, Jakarta. Pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1952, dan semenjak itu kumpulan cerpen ini telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa asing, lengkap keseluruhannya ataupun terpisah satu persatu. Kesemua cerpen ini mengisahkan kejadian …
Korupsi penyakit masyarakat sesuai keberadaan umat manusia hidup di bumi yang tiada pernah tersembuhkan. Sebagai pemerhati jeli yang senantiasa terlibat langsung dalam kehidupan lingkungannya, gejala masyarakat itu tidak luput dari kekaryaan Pramoedya sebagai pengarang. Kisah ini ditulis di tahun 1953 semasa ia selama enam bulan bermukim di Belanda. Yang menarik dari karya Pramoedya ini a…
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda. Tetralog…
Buku ini dihadirkan untuk menjadi kilas balik proses kepengarangan Pram yang panjang selama rentang 1947-1956. Terdiri dari esai, sajak, cerita serta tulisan lainnya lengkap dengan komedi dan tragedinya. Disusun berdasarkan tahun kapan ditulis dan dibuat, buku ini sendiri menjadi buku “tulisan awal” Pram.