Buku berjudul “Sejarah Waria Yogyakarta: Kisah Ketahanan Komunitas Terpinggir” ini tersusun secara sistematis dalam 6 bagian yang diawali dengan pendahuluan yaitu belajar hidup kepada waria, meliputi penggunaan kata waria dan transpuan, latar belakang penulisan buku, tujuan publikasi, metode penulisan buku, hambatan dan kendala, identitas informan, sejarah dan konflik, gambar dan peta. bagi…
Ibu Nunuk Murniati adalah teolog yang menggugat maskulinitas dalam gereja, masyarakat dan bangsanya, sekaligus sosok feminis kritis dan spiritualis. Daya gelisahnya beriringan dengan daya cintanya yang menebarkan damai lintas agama, pembangkit para korban, dan pemulih para penyintas dengan kesadaran transformatif. Dalam senyap, Ibu Nunuk adalah penyelamat awal perempuan dari hukuman mati, ia me…
Dalam buku ini, Masturiyah mengutip konsep dalam Islam "mustad'afien" untuk menjelaskan posisi waria yang dilemahkan secara sosial, agama, maupun negara. Dengan memahami bagaimana struktur kekuasaan melemahkan waria, kita tahu bahwa dibutuhkan upaya-upaya afirmasi dan perlawanan untuk merebut hak-hak waria. Narasi-narasi tentang waria harus terus diproduksi sebagai bagian dari upaya afirmasi da…
Inilah yang kubayangkan detik-detik terakhir Bapak: 18 Mei 1970. Hari gelap. Langit berwarna hitam dengan garis ungu. Bulan bersembunyi di balik ranting pohon randu. Sekumpulan burung nasar bertengger di pagar kawat. Mereka mencium aroma manusia yang nyaris jadi mayat bercampur bau mesiu. Terdengar lolongan anjing berkepanjangan. Empat orang berbaris rapi, masing-masing berdiri dengan senapan y…
Kata “sekuler” dan semua yang terkait dengannya masih dirasa asing atau bahkan tabu untuk dibicarakan di Indonesia. Buku ini hadir untuk menyelisik kata tersebut lewat penelusuran sejarah masyarakat Barat—tempat kelahirannya—dengan merujuk pada teori sekularisasi dari seorang filsuf berkebangsaan Kanada, Charles Taylor. Kesekuleran tidak membunuh Tuhan dan agama, seperti yang sering …