Belajar filsafat mirip dengan berpariwisata. Wisatawan ingin keluar dari rutinitas sehari-hari. Jika dia penghuni kota, sering kali ia paling senang berlibur di alam bebas. Karena sudah bosan dengan banyaknya beton dan aspal di kota tinggalnya, ia dapat menikmati betul pemandangan alam yang mempertunjukkan sawah yang hijau permai, gunung yang berselimutkan hutan lebat, laut biru tua dengan pant…
Kebenaran tidak hanya bersinggungan dengan himpunan pengetahuan dan obyek refleksi serta pergulatan ilmiah, tetapi terutama merupakan bagian dari iman yang dihayati dab persaksikan. Kebenaran tidak hanya berbatas pada pengetahuan namun juga berkaitan dengan imperatif moral dan religius yang terungkap dalam sikap takzim dan saleh untuk tidak memanipulasinya dengan penjelasan dan penafsiran yang …
Sebuah karya filosofis pasti mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Jika konsep-konsepnya memiliki kaitan dengan tujuan dan kepentingan manusia, perubahan fundamentall dalam situasi historis akan mendorong manusia untuk menengok kembali ajaran-ajarannya dengan kacamata baru. Buku ini menyuguhkan kembali filsafat Hegel. Ditulis oleh filsuf sosial kenamaan, Herbert Marcuse, sistem fils…
Dalam buku "MEnukik LEbih Dalam" kita akan menemukan banyak kekayaan yang mengejutkan, menimbulkan rasa takjub atau malah menggoncngkan kerangka pengetahuan dan keyakinan yang telah ada. Para penulis artikel buku ini, yakni sejumlah dosen dan alumni STFK Ledalero, telah berusaha menukik ke dalam bidang yang dikaji, digeluti dan diminatinya.
Manakah yang sebenarnya berpengaruh dalam membentuk pengetahuan : indera atau akal budi (intelek) kita ? Menurut Plato, antara dunia indrawi dengan dunia intelek terdapat hubungan yang erat. Cerapan berdasarkan indera dibutuhkan untuk membentuk pengetahuan pada tataran akal budi (forma-forma, kategori). Terbatas pada yang dicerap oleh indera saja, kita tidak dapat mencapai pengetahuan. Pengetah…
Buku ini sangat menolong untuk membuat peta kognisi atas posisi, peran, dan pengaruh pemikiran para filsuf besar abad ke-19 seperti Kant, Fichte, Hegel, Schopenhauer, Comte, Mill, Spencer, Marx, Mach, Nietzsche, dan Kierkegaard. Lalu, meskipun membahas suatu periode yang gegap gempita, penulis tak tergelincir pada rius dan nikmatnya perdebatan semata-mata. Abad Ideologi ditulis bagi pembaca yan…