Buku ini merupakan upaya melihat dinamika televisi dan komunikasi politik, serta prediksi-prediksi yang ditulis pasca 1998 hingga belum Pilpres Tahap kedua tahun 2004. Inilah era komunikasi politik di tengah masa transisi, yang penuh percepatan sejarah politik, percepatan indsutri budaya populer, maupun percepatan perubahan masyarakat itu sendiri.
Sepeninggal Orde Baru, 21 Mei 1998, Indonesia segera memasuki fase yang disebut dengan "liberalisasi politik awal". Inilah fase yang ditandai oleh serba ketidakpastian dan karenanya dinamai secara teoritis oleh O’Donnell dan Schimitter –dalam bukunya Transisi Menuju Demokrasi: Rangkaian Kemungkinan dan Ketidakpastian-- kurang lebih sebagai fase "transisi dari otoritarianisme entah menuju ke…
Buku ini berawal dari hasil kuliah filsafat politik yang diselenggarakan di Fakultas Filsafat UNIKA Widya Mandala, Surabaya pada semester genap 2011. Maka buku ini bisa digunakan sebagai bahan ajar resmi mata kuliah filsafat politik, terutama filsafat politik untuk konteks Indonesia. Namun di sisi lain, buku ini tidak semata merupakan bahan ajar mata kuliah filsafat politik, tetapi juga bisa me…
“Demokrasi Minus Diskursus”. Demikian judul buku kecil ini. Sebuah judul yang mungkin tidak terlalu ‘menohok’, tapi serentak mengundang diskusi. Sejak awal, saya merasa perlu mengingatkan Anda, supaya jangan terlalu ‘membuang’ waktu untuk membayangkan ‘kerennya’ isi buku ini. Syukurlah kalau Anda tidak sampai mengerutkan dahi! Saya tak mau Anda akhirnya ‘meny…
Banyak orang menaruh pesimis dengan telaah teoritis atas politik, tatkala dikonfrontasikan dengan kenyataan kian ambruknya tatanan politik kita dewasa ini. “Percuma kita berteori tinggi mengenai politik, toh politik kita kian jauh panggang dari api dengan kepentingan umum”. Opini seperti ini, hendaknya tidak menyurutkan gelora intelektual kita untuk tetap berteori mengenai politik. Hal inil…
“Paradigma dalam hukum progresif adalah bahwa hukum adalah untuk manusia. Pegangan, optik atau keyakinan dasar ini tidak melihat hukum sebagai sesuatu yangus sentral dalam berhukum, melainkan manusialah yang berada di titik pusat perputaran hukum. Hukum itu berputar di sekitar manusia sebagai pusatnya.” (Prof.Dr. Satjipto Rahardjo, SH) Hukum bukanlah bagian dari negara melainkan dari hid…
Kekacauan politik pasca-reformasi, tiada kepastian hukum berikut penegakannya yang tidak tegak-tegak juga --dan ini membuat para pencuri (kleptokrat) bergentayangan di segala lapisan dan lini kehidupan-- lemahnya keteladanan elite kepemimpinan nasional, cengkeraman kapitalisme global yang membuat perekonomian kita tergantung pada mandor IMF serta dunia pendidikan masih banyak menyimpan masalah …