Latar belakang kisah Mangir karya Pramoedya Ananta Toer ini adalah keruntuhan Majapahit pada tahun 1527, akibat dari keruntuhan Majapahit, kekuasaan tak berpusat tersebar di seluruh daerah Jawa yang menyebabkan keadaan kacau balau. Perang terus terjadi untuk merebut kekuasaan tunggal, perang tersebut tentu saja menjadikan Pulau Jawa bermandikan darah. Sehingga yang muncul di Jawa adalah daerah-…
Bagaimanakah, sejak kapan, serta lantaran apakah sastrawan terkemuka Pramoedya Ananta Toer menjadi Kiri, menggabungkan kerja-kerja sastra dengan politik? Buku yang semula adalah disertasi Savitri Scherer ini menjawabnya. Savitri bukan saja menjelajahi biografi Pram, tetapi juga hubungan antara dunia nyata dan dunia fiksinya. Savitri pun tak merasa cukup hanya membongkar struktur kompleks medias…
Buku ini merupakan kelanjutan buku Pacar Merah Indonesia 1 yang menceritakan petualangan Pacar Merah Cs yang memikat, lengkap dengan spionase, politik, dan romantika di beberapa negara, baik di Timur maupun Barat, sehingga gelanggang sepak terjangnya sangat luas. Tokoh-tokoh dalam buku ini adalah Pacar Merah/Tan Malaka, Ivan Alminsky, Paul Mussotte, Darsonov, Semounov, Francois, Marcelle, dan A…
Lewat buku perbincangan dengan Pramoedya Ananta Toer ini, Andre Vitchek dan Rossie Indira menyampaikan kepada kita suara sastrawan Indonesia paling terkemuka, yang mengaku "tidak akan menulis lagi", penulis novel "Tetralogi Buru" yang terkenal di dunia, dan seorang yang berdiri di puncak dunia sastra Indonesia. Terekam di dalam buku ini pemikiran Pram, demikian dia biasa dipanggil, tentang Indo…
Tetapi dengan kebanggaan. Anak kolong dan kaum ksatria hanya hidup dari kebanggaan. Bukan dari uang, tetapi karena telah berbuat berani. Mempertaruhkan nyawa demi sumpah, demi sasaran yang sulit dicapai, demi tujuan yang melegakan orang banyak. Akan kubuktikan, bahwa darah perwira masih mengalir di dalam urat-uratku, dan bahwa keindoan Mamiku adalah infuse darah baru bagi bangsa Inlander yang m…
Arok Dedes menceritakan sejarah perlawanan dan pemberontakan Ken Arok terhadap pemerintahan akuwu Tumampel, Tunggul Ametung. Dalam buku ini, Pram secara jelas mengungkap kondisi sosial politik pada masa itu. Novel ini mencoba memberikan suatu perspektif baru terhadap sejarah dengan menggambarkan Ken Arok bukan hanya seorang berandalan pemberontak ,seperti yang banyak dikatakan buku pelajaran…
"Saya namakan kitab ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Ia 'mbok' saya... Dari dia, saya banyak mendapat pelajaran mencintai 'orang kecil'. Dia sendiri pun 'orang kecil', tetapi budinya selalu besar!" Ir. Sukarno Buku Sarinah ini pertama kali terbit pada November 1947. Isinya merupakan kumpula…
Jika kita mendengar kata Lekra, maka yang langsung terpikirkan oleh kita adalah sebuah lembaga kebudayaan bentukan PKI yang pernah membikin ricuh panggung budaya Indonesia di era Demokrasi Terpimpin (1950-1965), tukang ganyang, pembuat onar, pemicu konflik tak berkesudahan dengan para sastrawan Manifes Kebudayaan (Manikebu), dan telibat pembakaran buku-buku di depan Kantor USIS (Pusat Informasi…