Novel “Rindu Kami PadaMu” diangkat dari skenario film “Rindu Kami PadaMu” karya Garin Nugroho dan Armontoro yang berkisah tentang pencarian cinta tiga anak manusia. Gagasannya dibangun atas dasar kesadaran bahwa religiusitas sebenarnya selalu tampil dalam soal sehari – hari dan remeh – remeh yang meneyentuh lubuk hati. Religiusitas bukan berlangsung di tempat ibadah, tetapi dalam de…
Buku ini berisi kumpulan esei yang mengupas secara mendalam sisi-sisi gelap dari kehidupan manusia. Yakni, manusia-manusia yang tertindas, baik mereka itu rakyat jelata, politisi, teknokrat, sastrawan, maupun kaum intelektual yang dibodohkan.
Melalui novel ini, Yanusa melakukan lelono yang agak memiriskan; dia mencoba mengoyak-ngoyak “hutan kesucian” para Pandawa. Dia mengacak-acak “sakralitas” pemahaman kekuasaan, dengan menggambarkan Prabu Yudhistira yang pada dunia wayang dilukiskan sebagai penguasa santun, jujur, tidak suka berbohong, manjadi sosok yang ternyata sudah “badar” dari laku asketisnya. Dalam novel ini,…
Tulisan-tulisan Naipaul menggelayut pada kegamangan manusia dunia ketiga dan keperihan musafir yang tak berakar, sehimpun risalah tentang pengalaman pribadi sebagai pemikir pengembara di sebuah jagat poskolonial.
“Sekarang aku sadar bahwa dia telah memilih pengorbanan teragung seorang ibu. Orang bilang bahwa pengorbanan teragung seorang ibu adalah mati bersama anaknya. Keliru—bila kematian sudah tak terelakkan, pengorbanan paling mulia seorang ibu adalah meninggalkan anaknya, bila hal itu memperpanjang hidup anak itu.”
"Tara Johandi, gadis berusia delapan belas tahun, menjadi satu-satunya saksi dalam perampokan tragis di rumah pamannya di Bandung. Ketika ditemukan dia disekap di dalam kotak perkakas kayu dalam kondisi syok berat. Polisi menduga pelakunya sepasang perampok yang sudah lama menjadi buronan. Tapi selama penyelidikan, satu demi satu petunjuk mulai menunjukkan keganjilan. Sebagai psikiater, Alfo…
Kumpulan cerpen ini berisi sepuluh cerpen Ahmad Tohari yang tersebar di sejumlah media cetak antara tahun 1983 dan 1997 Seperti novel-novelnya, cerpen-cerpen Ahmad Tohari pun memiliki ciri khas. Tohari selalu mengangkat kehidupan "orang kecil" atau "kalangan bawah" dengan segala lika likunya Tohari memang sangat mengenal kehidupan orang-orang kecil dan kalangan bawah itu dengan baik. Oleh kar…