Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar. Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui…
Terima kasih, sudah pernah singgah di hatiku tanpa izin. Terima kasih, telah pergi meninggalkanku tanpa kata. Hatiku kini biarlah belajar sembuhkan lukanya. Tanpa kebencian dan juga tanpa keputusasaan yang menyertainy
Tapi yang membuat wanita itu semakin merasa senang dengan perkataan-perkataan itu karena di dalamnya tidak ada tuntutan terhadap respon cerdas apa pun, sama sekali tidak ada kecerdasan di dalam ucapan-ucapan itu.
“Gelap, mendalam dan menyentuh secara diam-diam: ada sebongkah emas yang bisa ditemukan di dalam kumpulan cerita ini.”
Buku klasik yang sudah diterjemahkan ke pelbagai bahasa ini—antara lain ke bahasa: Jerman, Italia, Spanyol, Korea, dan Ibrani—akhirnya terbit juga dalam bahasa Indonesia. Dalam buku Teori Kesusastraan ini, René Wellek dan Austin Warren membicarakan dua macam pendekatan terhadap karya sastra. Pertama, pendekatan ekstrinsik, yakni pendekatan yang mengaitkan karya sastra dengan bidang lain…