Sebuah autobiografi yang cukup canti dan indah ditulis oleh Pram kepada naak-anaknya dan juag cerita jatuh bangunnya dalam klehiudpan dan rumahtangga. Dalam edidisi Bahasa Indonesia. Tapi ada edisi dalam Inggeris.
"...Kartini tidak punya massa, apalagi uang. Yang dipunyai Kartini adalah kepekaan dan keprihatinan dan ia tulislah segala-gala perasaannya yang tertekan itu. Dan hasilnya luar biasa, selain melambungkan nama Kartini, suaranya bisa terdengar sampai jauh, bahkan sampai ke negeri asal dan akar segala kehancuran manusia Pribumi..."
"Buku ini menguak fakta baru di seputar peristiwa G-30-S/PKI. Simak bagaimana para pelaku sejarah mengungapkan peran dan "pembangkangan" Soeharto. Benarkah jenderal-jenderal yang menjadi korban adalah orang-orang yang tidak disukai Soeharto?"
Buku ini memuat cuplikan kesaksian dari banyak pelaku (atau mereka yang dinyatakan terlibat oleh pemerintah Orde Baru dan harus mendekam di penjara) maupun mereka yang nasibnya tidak berakhir di penjara dari menjadi pendukung rezim Orde Baru. Cuplikan-cuplikan itu mengingatkan kita pada buku-buku seputar G30S yang pernah kita baca sebelumnya. Apalagi buku ini juga mengutip peristiwa itu dari ca…
Satu-satunya karya non-fiksi Pramoedya semasa tahanan di Buru, bukan novel. Buku ini merupakan kumpulan catatan berisi surat-surat pribadi kepada anak-anaknya yang tak pernah terkirim, juga esai-esai, terutama sangat mencengkam adalah renungannya yang tajam merekam apa yang dialami sebagai pribadi, sebagai suami dan ayah, sebagai pengarang dan tahanan politik rezim militerisme.