Sejarah adalah soal tokoh, waktu, dan peristiwa. Ibarat dalam sebuah panggung, ketiganya menjadi rangkaian kesatuan dalam sebuah pertunjukan. Penonton menikmati jalan cerita dan mengambil pelajaran. Terkadang ikut terbawa emosi; terharu, menangis, kesal, dan tertawa. Inilah yang dilakukan oleh penulis buku ini; menuliskan tentang siapa, kapan, dan bagaimana dalam sebuah tulisan yang diibaratkan…
Buku ini menceritakan kenangan masa muda beliau, seperti masa kanak-kanaknya, merantau, masa sebagai guru, pertempuran pertama, Bandung lautan api, Agresi militer Belanda 1, Panglima divisi siliwangi, dan pembentukan TKR.
Di awal 1986 ia tampil membela rakyat jelata di lembah Kali Code yang hampir saja tergusur akibat penataan kota. Dalam buku Di Bawah Bayang-Bayang Adikuasa, panji-panji kemanusiaan ia kibar-kibarkan lewat kumpulan catatan perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Itulah Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, budayawan terkemuka, novelis, cerpenis dan kolomnis. Romo Mangun tidak sekedar menyuguhkan lapo…