PERPUSTAKAAN VLOOSWIJK IFTK LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Fenomena Komodifikasi Tubuh Dalam Aplikasi Tiktok Ditinjau Dari Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

LAKA, Adolf David Ari - Nama Orang;

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: pertama, mendeskripsikan Tiktok sebagai media yang sedang tren dan digandrungi oleh masyarakat dewasa ini serta menjelaskan praktik komodifikasi tubuh yang terjadi dalam aplikasi TikTok. kedua, menjelaskan makna esensial dari Teologi Tubuh Yohanes Paulus II dalam meninjau fenomena komodifikasi tubuh dalam aplikasi TikTok. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Penulis mengkaji dan mendalami pelbagai sumber yang berhubungan dengan tema tulisan ini. Sumber-sumber antara lain buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, artikel ilmiah, dokumen Gereja dan sumber dari internet. Berdasarkan hasil analisa disimpulkan bahwa, 1) TikTok tidak hanya dilihat sebagai media penyaji hiburan dan wadah aktualisasi diri, tetapi TikTok telah menjadi lokus baru komodifikasi tubuh. Komodifikasi tubuh dimengerti sebagai tubuh yang dimodifikasi dan diubah menjadi komoditas yang dapat dipertukarkan untuk memperoleh keuntungan seperti uang dan popularitas. Dengan balutan kreativitas dan didukung fitur, algoritma dan ekosistem yang menarik, mudah dan ringkas, TikTok telah mengubah tubuh menjadi modal yang mesti dirawat, dikontrol dan dimodifikasi. Akibatnya, tubuh yang dibenamkan dalam aplikasi TikTok dapat berdiri sendiri di luar konteks manusianya. 2) Yohanes Paulus II melihat perkembangan internet komunikasi dan teknologi sebagai areopagus, pijakan budaya untuk mewartakan Kristus dan forum baru, yang mesti dimasuki. Keterlibatan dalam forum baru ini mesti dilandaskan pada etika yang autentik dalam konteks pelaksanaan kebebasan dan tanggung jawab yang matang. 3) Yohanes Paulus II dalam ajaran teologi tubuh mengkritik konsep yang memisahkan tubuh yang terpisah dari konteks manusianya. Tubuh bukan hanya onggokan daging, melainkan komunikasi yang paling konkret dan berwujud. Karena itu, tubuh yang hadir dalam setiap perjumpaan menampilkan kesatuannya dengan pribadi. Kesatuan antar tubuh dengan pribadi ini tergambar melalui bahasa dalam tubuh manusia yang telah tercetak sejak manusia diciptakan. Bahasa dalam tubuh ini merupakan bagian integral dari tanda sakramental yang subjeknya adalah manusia. Tubuh dapat mengungkapkan apa yang tidak terlihat menjadi terlihat. Sehingga tubuh memiliki nilai keluhuran dan keilahiannya. Selanjutnya, Yohanes Paulus II memberikan ethos tubuh untuk menghindari perendahan nilai keluhuran saat tubuh dihadirkan dalam ruang digital. Ada tiga hal yang ditegaskan dalam ethos tubuh ini. Pertama, identifikasi ontologis tubuh, kesatuan tubuh dengan pribadinya. Kedua, tubuh sebagai model transfigurasi, bukan sekadar objek reproduksi. Ketiga, tubuh mengungkapkan makna nupsial.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 SKRIPSI 4178
3033179201
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
SKRIPSI 4178
Penerbit
Ledalero-Maumere : IFTK Ledalero., 2022
Deskripsi Fisik
xiii + 90 hlm.; 30 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan ke-1
Subjek
Fenomena Komodifikasi
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Adolf David Ari Laka
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN VLOOSWIJK IFTK LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?