PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Ritus Waúng Woza Laka pada Masyarakat Kampung Lete Manggarai Timur dalam Perbandingan dengan Sakramen Baptis dan Relevansinya bagi Karya Pastoral Keluarga

LAUDASI, Alfredus Viktricius - Nama Orang;

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan memahami konsep ritus Waúng Woza Laka pada masyarakat Kampung Lete (2) mengetahui dan memahami nilai-nilai dalam ritus Waúng Woza Laka sebagai tanda keselamatan dan kelahiran baru dalam kepercayaan masyarakat Kampung Lete. (3) mengetahui dan memahami relevansi hakikat ritus Waúng Woza Laka dengan hakikat nilai Sakramen Baptis dalam Gereja Katolik. (4) mengetahui dan memahami relevansi nilai-nilai ritus Waúng Woza Laka dan Sakramen Baptis bagi perkembangan iman umat melalui karya pastoral keluarga yang terdiri dari kursus persiapan pembaptisan, pendampingan pasca pembaptisan, dan membuat tata perayaan liturgi yang inkulturatif. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan sebagai dasar rujukan teoretis dalam proses penelitian. Penulis juga melakukan penelitian kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah adanya beberapa kesamaan nilai antara ritus Waúng Woza Laka dan ajaran Gereja tentang Sakramen Baptis. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan studi kepustakaan dapat disimpulkan bahwa: Ritus Waúng Woza Laka mengungkapkan nilai teologis atau religius (kepercayaan kepada Wujud Tertinggi atau Allah yang satu dan sama), nilai pembebasan, nilai kelahiran baru, nilai moral (tanggung jawab orang tua) dan nilai sosial (kedua ritus sama-sama merupakan upacara inisiasi). Semua nilai yang terkandung di dalam ritus tersebut bermuara pada keyakinan akan adanya Mori Kraeng, Mori ata Zari agu Dedek sebagai Pemberi Kehidupan dan Penjamin Keselamatan bagi anak-anak yang baru dilahirkan. Dengan adanya keyakinan tersebut maka ritus Waúng Woza Laka sebagai warisan tradisi leluhur tetap dipertahankan dan dijalankan hingga kini. Akan tetapi ritus Waúng Woza Laka dan segala unsur-unsurnya mesti selalu terus direfleksikan dan dikaji secara bersama dalam terang iman Katolik. Makna ritus Waúng Woza Laka memiliki nilai-nilai baik, luhur dan suci yang diwariskan oleh para leluhur dan terbingkai di dalam tradisi. Pemahaman ini dikuatkan dengan model antropologis yang mengatakan bahwa Allah sudah ada dalam kebudayaan dan ia disebut sebagai sumber berteologi. Jadi, tugas seorang agen pastoral dan seorang teolog adalah dengan masuk ke dalam kebudayaan setempat, bersama-sama dengan masyarakat, menggali dan menemukan nilai-nilai iman akan Allah di dalam suku, bangsa dan etnis. Umat setempat diarahkan untuk menemukan nilai-nilai iman di dalam kebudayaan mereka, yang kemudian diterjemahkan ke dalam nilai-nilai Injil sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Ritus Waúng Woza Laka memiliki peluang untuk diintegrasikan dengan Sakramen Baptis melalui model karya pastoral keluarga Gereja Katolik yang dilakukan dengan cara membuat kursus persiapan pembaptisan dengan tema kebudayaan, melakukan pendampingan pasca pembaptisan dan mengadakan perayaan pembaptisan yang inkulturatif. Beberapa cara yang dipakai dalam karya pastoral keluarga ini diyakini mampu menjadikan Gereja masuk dan menyapa kehidupan umat secara konkret serta menjadi dasar pendalaman dan pengembangan iman yang efektif dan kontekstual. Tujuan yang dicapai dari karya pastoral keluarga adalah (1) agar umat sungguh mengenal, memahami dan berakar dalam identitas kebudayaannya sendiri serta terbuka untuk menerima nilai dari kebudayaan yang lain; (2) agar iman umat semakin matang dan menyadari secara utuh iman yang mereka miliki; (3) agar nilai injil dan iman Katolik sungguh meresapi kehidupan umat, khususnya masyarakat Kampung Lete. Semua tujuan dalam proses integrasi yang ditempuh melalui model karya pastoral keluarga akan terpenuhi dalam perayaan pembaptisan dengan segala unsur-unsurnya. Melalui perayaan pembaptisan semua umat akan mengalami pembebasan dan diberi bekal akan keselamatan yang datang dari Allah. Perayaan pembaptisan juga sebagai bentuk tanggung jawab orang tua terhadap kehidupan anak. Bahwa seorang anak mesti dididik atas cara-cara tertentu, dalam hal ini dididik atas cara-cara kristiani. Seorang anak yang dibaptis akan disatukan dengan persekutuan Allah Tritunggal; Bapa, Putra dan Roh Kudus, melalui Gereja Allah yang hidup di dunia. Dengan menggabungkan diri sebagai anggota Gereja, maka seorang anak akan diberi hak dan tanggung jawab untuk mengambil bagian dalam seluruh karya penyelamatan Allah di tengah Gereja dan dunia.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 (25) TESIS 0543
4034280201
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
TESIS 0543
Penerbit
Ledalero-Maumere : IFTK Ledalero., 2023
Deskripsi Fisik
xiv + 190 hlm.; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
392
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Adat dan kebudayaan
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Alfredus Viktricius Laudasi
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?