PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Relevansi Ritus Tusu Guru Masyarakat Kuwujawa Bagi Karya Pastoral Gereja Sebagai Persekutuan.

WAWO, Heribertus - Nama Orang;

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan ritus tusu guru pada masyarakat Kuwujawa, (2) mendeskripsikan Gereja sebagai sebuah persekutuan, dan (3) mendeskripsikan relevansi tradisi ritus tusu buru masyarakat Kuwujawa bagi karya pastoral Gereja. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis selama proses pengerjaan skripsi ini adalah wawancara dan studi kepustakaan, yaitu dengan membaca dan mengumpulkan informasi dari berbagai referensi (buku, jurnal dan artikel) yang berkaitan dengan tema skripsi. Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa (a) dalam tradisi masyarakat kuwujawa, terdapat sebuah ritual peneriman dan pendewasaan anggota masyarakat secara adat. Ritual tersebut dinamakan tusu guru. Dalam ritus ini, anggota masyarakat Kuwujawa akan secara resmi (secara adat) diterima dan didewasakan. Pendewasaan yang dimaksudkan adalah berkaitan dengan hak-hak pribadi seperti sex dan dandan. Sebelum dilakukan ritus ini, anggota masyarakat yang belum diterima dan didewasakan secara adat, dilarang untuk memakai hak mereka di atas. Penulis juga menemukan bahwa (b) ritus tusu guru ini dapat dibandingkan dengan Gereja sebagai persekutuan. Persekutuan selalu berkaitan dengan anggota-anggota yang tergabung di dalamnya dan pastinya dalam persekutuan tersebut terdapat proses penerimaan anggota baru, seperti pembaptisan dalam Gereja Katolik. Berdasarkan hal ini penulis menemukan (c) adanya kesamaan antara ritus tusu guru dengan konsep dan makna Gereja sebagai sebuah persekutuan. Kesamaan ini menurut penulis dapat berpengaruh positif bagi Gereja dalam karya pastoralnya yakni dalam pelayanan-pelayanan ke masyarakat Kuwujawa. Berdasarkan hasil penelitan ini, penulis menyimpulkan bahwa dua keyakinan yang berbeda dapat disamakan berdasarkan makna. Walaupun masyarakat Kuwujawa adalah masyarakat adat yang hidup dalam budaya Bajawa, tetapi secara bersamaan mereka adalah anggota persekutuan Gereja. Dalam Gereja sebagai persekutuan, anggota-anggotanya diterima dengan ritus dan dalam ritus itu, anggotanya selain diterima secara resmi, juga diarahkan untuk mendapatkan keselamatan kekal. Hal yang sama juga berlaku dalam masyarakat Kuwujawa sebagai sebuah persekutuan yang menerima anggotanya dalam ritus tusu guru dan dengan demikian menuntun masyarakatnya kepada keselamatan dan dari Dewa Zeta.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 SKRIPSI 4317
3034349201
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
SKRIPSI 4317
Penerbit
Ledalero-Maumere : IFTK Ledalero., 2023
Deskripsi Fisik
xi + 70 hlm.; 30 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Ilmu Sosial
Adat istiadat
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Heribertus Wawo
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?