PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Kewargaan Pascakolonial di indonesia : Sebuah Sejarah Populer
Penanda Bagikan

Text

Kewargaan Pascakolonial di indonesia : Sebuah Sejarah Populer

van KLINKEN, Gerry - Nama Orang; Fadjar I. Thufail - Nama Orang; Atka Savitri - Nama Orang;

Buku yang ditulis Gerry van Klinken ini merupakan sumbangan penting di bidang studi kewargaan, tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Berlawanan dengan paradigma bapakisme (patronase-klientelisme) yang umum di Selatan Global, penulis menunjukkan bahwa konsep kesamarataan, keadilan, keikutsertaan, inklusivitas, dan mobilisasi menjadi kekuatan yang sangat berarti dalam sejarah Indonesia. Ide-ide ini memberikan semangat berbuat kepada warganya untuk melawan penindasan dan ketidaksamaan.”

– Roel Meijer, Associate Professor, Universitas Radboud, Belanda.



Kewargaan pascakolonial di Indonesia meneliti sejarah pembentukan negara di Indonesia pascakolonial. Buku ini berawal dengan cerita kematian Jan Djong, seorang aktivis dan mantan kepala desa dekat kota kecil Maumere. Selanjutnya ia memandang perdebatan masa kini tentang kewargaan di dunia pascakolonial dari perspektif sejarah.

Kewargaan pernah disebut “prinsip dasar organisasi hubungan antara negara dengan masyarakat di negara-negara modern.” Kini, proses demokratisasi bersifat lebih intensif di dunia non-Barat yang pascakolonial daripada di Barat. Namun kewargaan yang dianggap “nyata” tampaknya jarang ditemukan di sini. Buku pegangan umumnya menganggap warga yang nyata adalah individu yang meng-klaim haknya, yang bersifat otonom, dan individualistik. Justru warga semacam ini jarang ada di dunia pascakolonial.

Sambil merenungkan satu cerita yang konkret, studi ini mengangkat dilema-dilema inti yang menghadapi studi kewargaan di dunia pascakolonial. Ia menantang etnosentrisme yang masih kuat di bidang studi kewargaan pada umumnya, yang menganggap sah hanya model kewargaan yang ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat. Pada saat yang sama, buku dengan enam bab ini menghadapi secara jujur persoalan kerapuhan institusional, kekerasan politik, di samping soal legitimasi dan aspirasi kemerdekaan yang hidup dalam budaya-budaya non-Barat.

===========

Gerry van Klinken adalah guru besar emeritus bidang sejarah Asia Tenggara di Universitas Amsterdam dan Universitas Queensland. Ia tetap berhubungan dengan lembaga penelitian Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV), di mana ia ikut menyelenggarakan program penelitian kerja sama internasional ‘Dari Klien menjadi Warga? Kewargaan yang bertumbuh dalam demokratisasi Indonesia’ (‘Clients to Citizens? Emerging citizenship in democratising Indonesia’).


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 959.8 KLI k C-1
1034596101
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 959.8 KLI k C-2
1034597102
Tersedia
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 959.8 KLI k C-3
1034598103
Tersedia
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 959.8 KLI k C-4
1034599104
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
959.8 KLI k
Penerbit
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia., 2023
Deskripsi Fisik
xxiv + 264 hlm.; 21 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-321-225-0
Klasifikasi
959.8
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan ke-1
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Gerry van Klinken
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?