PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Budaya Manggarai : Selayang Pandang
Penanda Bagikan

Text

Budaya Manggarai : Selayang Pandang

NGGORO, Adi M. - Nama Orang;

Dulu orang Manggarai menganut kepercayaan agama asli yaitu dinamisme dan animism (percaya pada roh-roh halus), mereka berkeyakinan bahwa kebanyak roh (dewa/leluhur) hadir pada pohon-pohon besar (langke), dan di sumber mata air/rawa-rawa. Pohon dan tempat semacam itu dianggap keramat, yang mempunyai kekuatan dan perlindungan (pong). Karenanya, yang mempunyai kekuatan dan perlindungan (pong). Karenanya, nenek moyang Manggarai berupaya menanam kembali bibit pohon besar itu (langke) agar tumbuh ditengah kampong/sekitar kampong yang disebut compang. Compang itu berbentuk bundar, di tengah-tengah compang tumbuh pohon besar (langke), yang dijadikan tempat sesajian. Dengan adanya compang itu, orang merasa diberi kekuatan, dapat menyejukkan hati dan pikiran, terlindungi dari ancaman. Barangkali ini mirip dengan apa yang diistilahkan oleh Nadjib, spiritual guard yakni melegitimasikan keabsahan dan kehebatannya. Jadi roh di pohon besar itu dibuatkan lagi berupa compang di tengah kampung. Tetapi Pong ada dua versi: kekuatan yang baik dan yang jahat. Verheijen menjelaskan bahwa orang Manggarai yakin bahwa bila seorang jatuh dari pohon, biasanya dituduhkan kepada darat atau poti tetapi juga kepada jing (roh halus). Memang pada dasarnya, tegas Kleden manusia tak diminta untuk tunduk pada alam. Manusia dan alam menurut Kleden, ada hubungan kewajiban antara keduanya sebagai sasama ciptaan, alam wajib menghidupi manusia dan manusia wajib melestarikan alam. Dalam kaitan dengan ini, memang cukup berbahaya jika orang salah menggunakan pong, compang, boa, wae teku, bukan bermaksud untuk bersahabat dengan alam, tetapi mau mencari kekuatan gaib, supaya menjadi manusia super, bahwa dengan modal dukun (mbeko) untuk ajang bisnis jual kekuatan yang bisa jadi berujung pada raha rombo lingko/raha rumbu tana (pertumpahan dara merebut tanah ulayat/tanah). Jadi, bukan hukum adat, hukum positif yang dikedepankan, tetapi commercial mbeko.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 NTT 306.598682 NGG b
1037440101
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 NTT 306.598682 NGG b
1037441102
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 NTT 306.598682 NGG b
1037442103
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
NTT 306.598682 NGG b
Penerbit
Ende : Nusa Indah., 2006
Deskripsi Fisik
197 hlm.; 21 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-429-271-0
Klasifikasi
306.598682
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan ke-1
Subjek
Kebudayaan--Manggarai
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Adi M. Nggoro
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?