PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Amber dan Komin: Studi Perubahan Ekonomi Di Papua
Penanda Bagikan

Text

Amber dan Komin: Studi Perubahan Ekonomi Di Papua

AKHMAD - Nama Orang;

Buku ini menyoroti peranan pedagang Bugis dalam proses transformasi ekonomi di Papua, khususnya mengenai perkembangan ekonomi pasar. Judulnya, Amber dan Komin: Studi Perubahan Ekonomi di Papua, yang ditulis oleh Akhmad, antropolog asal suku Bugis di Sulawesi Selatan.

Ia juga menceritakan jaringan sosial maupun pranata budaya yang dianut oleh orang Bugis di Papua. Termasuk, persaingan yang timpang sekali antara pedagang pendatang dan pribumi di pasar-pasar seputar Kota Jayapura.


Konflik, dominasi ekonomi, dan etnisitas menjadi perdebatan di Papua saat ini. Pergulatan identitas kesukuan memiliki dampak negatif sebab bisa memicu konflik. Kondisi itu memunculkan persaingan dalam memperoleh sumber daya ekonomi. Namun, nilai positifnya tak sedikit. Dominasi ekonomi suku Bugis dijadikan referensi bagi orang Papua dalam melakukan strategi baru untuk mengembangkan diri.

Buku dengan enam bab itu memuat hasil penelitian sebagai rintisan awal untuk memahami transformasi ekonomi di Papua atas keberadaan pendatang. Situasi sosial di Papua saat ini ditandai dengan munculnya wacana yang merujuk pada perbedaan etnis. Fenomena itu mempertegas batas orang Papua dengan non-Papua, yaitu antara suku Bugis dan warga Papua.

Di papua, gejala ini bukan gejala sosial budaya baru karena sudah ada sejak pascakolonial dengan munculnya kata 'Amber' bagi pendatang berambut lurus dan 'Komin' bagi orang Papua yang berambut keriting. Gejala itu mendominasi perekonomian di Papua. Tapi, pertemuan kelompok Amber dan Komin membawa perubahan ekonomi nyata di Papua.

Tiga faktor melatarbelakangi perubahan itu. Pertama, penetrasi pasar dalam kehidupan orang Papua dari kehadiran suku Bugis. Kedua, pertemuan mode produksi domestik dengan yang modern. Ketiga, tidak semua hasil produksi subsistem habis dikonsumsi, jadi ada sisa yang dijual di pasar. Meskipun ada integrasi ekonomi dalam kehidupan orang Papua, pedagang setempat belum mampu bersaing dengan pedagang Bugis.

Penulis menganalisis penyebab keberhasilan kelompok Bugis dan ketertinggalan orang Papua dalam setting ekonomi pasar. Suku Bugis sukses karena mereka melakukan hubungan personal dalam ekonomi pasar. Sedangkan ketertinggalan orang Papua, mereka mengabaikan prinsip personal seperti proses tawar-menawar, utang-piutang, dan kredit.

Di sisi lain, ketertinggalan orang Papua juga akibat faktor struktural yang tak memungkinkan mereka bersaing dengan pedagang pendatang. Saat peralihan kekuasaan dari kolonial Belanda ke Indonesia pada 1963, orang Papua bukan kelompok pedagang. Namun, posisi perdagangan di tangan orang China (Amber). Landasan ekonomi orang Papua bersifat barter untuk membangun solidaritas sosial.

Intinya, keterlibatan orang Papua dalam ekonomi pasar adalah ketika mereka bertemu dengan suku Bugis. Pertemuan itu melahirkan reproduksi perdagangan. Orang Papua, yang asalnya pemburu, peramu, dan peladang, menjadi kecil di pasar. Dengan cara ini, mereka merespons berbagai perubahan di sekeliling mereka.

Kenyataan ini memaksa warga Papua beradaptasi dengan perubahan baru. Keadaan itu melahirkan konflik orang Papua dengan perantau asal Bugis. Kasus mencolok dari konflik itu berupa pembakaran pasar-pasar yang didominasi suku Bugis, di antaranya Pasar Abepura pada 1996, Pasar Entrop (1999 dan 2000), dan Pasar Sentani (2000).


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 330.95988 AKH a
1010330201
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
330.95988 AKH a
Penerbit
Yogyakarta : Bigraf Publishing., 2004
Deskripsi Fisik
xxiv + 157 hlm.; 21 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-8680-76-X
Klasifikasi
330.95988
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan Ke-1
Subjek
Ekonomi-Papua
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Akhmad
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?