Text
Bejana Tanah Nan Indah
Di mana-mana umat semakin menyadari bahwa Gereja masih terkungkung dalam budaya dan teologi barat. Tampak dalam kenyataan di lapangan bahwa ada jurang pemisah yang belum bisa dijembatani antara Gereja Katolik tradisi barat dengan budaya dan tradisi setempat. Umat Kristen dalam Gereja setempat sesungguhnya ingin melihat Gereja tetap sebagai faktor penyelamat dan pembebas, namun terintegrasi dalam kebudayaan mereka sendiri. Buku ini menyentuh persoalan hasrat Gereja tradisi barat untuk mengakarkan dan mengintegrasikan dirinya dalam kebudayaan setempat. Secara khusus buku ini menyoroti dialog antara tradisi dan teologi Gereja barat dengan kebudayaan serta kepercayaan setempat (Nusa Tenggara) dan proses modernisasi. Dialog tersebut terjadi dalam Jemaat Iman Basis, yang seperti bejana tanah liat, rapuh sekaligus indah. Para petugas pastoral Gereja akan amat dibantu dalam karyanya dengan kehadiran buku ini.
Tidak tersedia versi lain