PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Pengakuan Pariyem: Dunia Batin Seorang Wanita Jawa
Penanda Bagikan

Text

Pengakuan Pariyem: Dunia Batin Seorang Wanita Jawa

SURYADI, Linus - Nama Orang;

Wanita Jawa selalu digambarkan dengan keluguan, kerendahatian, kepolosan, dan penempatan kelas status sosial. Kita sering menjumpai kisah fiksi di televisi dengan wanita Jawa berperan sebagai pembantu rumah tangga, memakai kebaya, kemben, dan jarit setiap hari dengan rambut disanggul rapi. Pembantu rumah tangga merupakan kelas sosial yang rendah menurut konstruksi sosial masyarakat Indonesia.
Hal ini juga yang digambarkan Linus Suryadi AG dalam bukunya “Pengakuan Pariyem: Dunia Batin Seorang Wanita Jawa”. Tokoh utama buku ini bernama Maria Magdalena Pariyem, “Iyem” panggilan sehari-harinya dari Wonosari, Gunung Kidul. Menjadi babu adalah bagian dari seluruh hidupnya karena pekerjaan ini merupakan warisan turun temurun dari keluarganya. Ia bekerja sebagai babu nDoro Kanjeng Cokro Sentono di nDalem Suryomentaraman Ngayogyakarta.
Cerita tentang seorang babu yang hidup pada taun 60-70an dengan latar Kota Ngayogyakarta dan Wonosari. Buku yang diterbitkan pada tahun 1981 namun masih bisa diadaptasikan dengan wanita-wanita metropolitan dalam konteks jaman sekarang. Budaya, falsafah hidup, agama, kelas sosial hingga seks, ditembangkan dalam setiap bait prosa tanpa berjeda.
Budaya Jawa yang harus dilakukan wanita Jawa sangat kental tersaji dalam buku ini. Wejangan-wejangan Jawa yang mulai terkikis ditembangkan kembali sebagai pengingat-ngingat bagi “Iyem”.
wong Jawa wis ora nJawani -kata simbah-
karena lupa adat yang diadatkan …
Demikianlah, benih dalam hati saya tertanam:
Sambutlah siapa pun juga dia
dengan sabar dan tenang
Terimalah bagaimana pun juga dia
dengan senyum dan keramahan
Dan jamulah apapun juga dia
dengan ikhlas tanpa kecurigaan

Melalui bait-bait prosa, Linus menyampaikannya dengan tegas tapi gemulai.
Pandangan agama berbeda ditembangkan Iyem melalui kepolosannya:

“Dan agama, apakah agama?
Lha di Sorga, Gusti Allah tak bertanya: ‘Agamamu apa di dunia?’ Tapi ia bertanya: ‘Di dunia kamu berbuat apa?’
Jadi apakah agama itu dogma hidup yang menjadi belenggu jiwa manusia?”

Dan kisah cinta terlarang yang dirundung dua sejoli Iyem dan Bagus Ario Atmojo,Putra sulung nDalem Suryamenteraman Ngayogyakarta yang berujung pada perut Iyem yang semakin membesar.
Thuyul yang dikandung Iyem pertanda bahwa ia telah meleburkan kelas sosial yang dianggap tabu. Seorang pembantu rumah tangga kelas rendahan, kini telah diakui mantu oleh keluarga ningrat.
Anaknya yang ia beri nama Endang, diurus oleh Bapak dan Si Mbok di Wonosari. Anaknya diaku cucu oleh keluarga majikannya meski harus bulak-balik Wonosari-Ngayogyakarta.
Meski tidak berakhir dalam bahtera pernikahan dengan Bagus Ario Atmojo, Iyem masih diakui. Ya, diakui sebagai pembantu. Ia memulai dan mengakhiri ceritanya sebagai babu abadi nDoro Kanjeng Cokro Sentono di nDalem Suryomentaraman Ngayogyakarta.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 819.2 SUR p
1000183101
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 819.2 SUR p
1000184102
Tersedia
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 819.2 SUR p
1000185103
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
819.2 SUR p
Penerbit
Yogyakarta : Pustaka Pelajar., 1981, 2008
Deskripsi Fisik
xii + 325 hlm.; 19 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9799075955
Klasifikasi
819.2
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Linus Suryadi
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?