PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Mengembalikan Belis Pada Makna Yang Sebenarnya sebagai upaya Untuk Mengangkat Martabat Perempuan Dalam Masyarakat Patriarkat Di Kampung Ncuang Manggarai Timur Studi Kasus

JONI, Alfonsus Marten - Nama Orang;

Masalah budaya adalah masalah kemanusiaan karena kebudayaan ada sejak manusia ada bahkan kebudayaan lahir bersamaan dengan manusia. Tidak ada manusia yang tanpa budaya karena setiap manusia pasti lahir dalam suatu konteks budaya tertentu sesuai dengan asal wilayah atau keadaan geografisnya. Hal ini terjadi karena kebudayaan merupakan suatu realitas sosial yang tak dapat dilepas pisahkan dari realitas hidup manusia. Tidak bisa dielakkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir nilai kebudayaan mengalami sedikit kemunduran. Penulis mengangkat salah satu kebudayaan yang ada di Manggarai sebagai objek studi dalam tulisan ini, karena atas dasar kegelisahan intelektual penulis tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di Manggarai. Adapun alasan mendasar yang lain dari pengambilan objek studi dalam tulisan ini ialah keluhan masyarakat kampung Ncuang yang berasumsi bahwa kebudayaan juga menjadi penghalang atau hakim utama dalam menentukan hubungan cinta di antara putra-putri mereka. Tujuan dasar dari penulisan karya ilmiah ini adalah: (1) Untuk menelaah lebih mendalam dan jauh tentang masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat khususnya berkaitan dengan budaya belis yang eksis di Manggarai khususnya di kampung Ncuang. (2) Tulisan ini dibuat untuk menjawabi kegelisahan penulis dan menjawabi keluhan masyarakat atas budaya belis di kampung Ncuang sebagai objek studi berdasarkan kasus-kasus yang terjadi di kampung Ncuang beberapa tahun terakhir. Karya ini ditulis dengan metode studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Maka, sebelum merumuskan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan kebudayaan, terlebih dahulu penulis menelusuri buku-buku yang berkaitan dengan tema yang dipilih. Hasil studi kepustakaan dan wawancara dipakai penulis untuk membahas tentang budaya belis dan martabat perempuan di kampung Ncuang. Pada akhirnya penulis menarik suatu kesimpulan bahwa pengaruh kebudayaan yang kuat dengan pemahaman yang buta terhadap budaya belis telah merendahkan harkat dan martabat perempuan. Menyadari hal ini maka belis harus dilihat sebagai simbol penghormatan terhadap harkat dan martabat perempuan. Nilai belis yang direduksi oleh permintaan belis yang mahal dengan alasan pendidikan harus dihilangkan.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 SKRIPSI 4003
3030741201
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
SKRIPSI 4003
Penerbit
Ledalero-Maumere : ., 2022
Deskripsi Fisik
xii + 91 hlm.; 21,5 cm x 30 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
4003
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Belis
Martabat Perempuan
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Alfonsus Marten Joni
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?