PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO

NPP: 5307042F0000001 | Diligite Lumen Sapientiae

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Visitor
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Menyelisik Ngadhu Dan Nambe Dalam Kebudayaan Masyarakat Wangka

LADO, Agustinus - Nama Orang;

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, sejarah, makna dan manfaat Ngadhu dan Nambe dalam peradaban masyarakat Wangka. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: pertama, Ngadhu menyerupai tiang persembahan yang terbuat dari sebuah kayu berukuran besar. Tiang ini dipakai sebagai bahan persembahan karena diyakini dalam kayu itu hadir para leluhur yang diangkat menjadi ketua dan pemimpin dalam kelompok masyarakat Wangka. Nambe adalah batu besar berbentuk pipih. Nambe digunakan sebagai tempat duduk para kepala suku bersama tokoh-tokoh adat untuk merunding waktu mulainya pelaksanaan upacara adat dan sebagai tempat persembahan. Kedua, kata Ngadhu berasal dari nama salah satu suku yang ada di Bajawa, yaitu suku Ngadha. Dalam suku Ngadha, ada sebuah mitos terkait asal muasal Ngadhu yang masuk wilayah Ngada. Dikisahkan bahwa seorang leluhur pria bernama Seka pergi ke Cina untuk mencari seorang istri, yang kemudian dibawanya pulang. Istrinya dikenal sebagai Ine Sina. Bersama dengan istrinya dibawa juga jenis pohon Hebu, yang kemudian ditaburkan di daerah-daerah panas. Batang-batang pohon ini kemudian menjadi tiang persembahan. Nambe digunakan sebagai penutup kubur dari leluhur yang dikuburkan di wilayah Ngada. Dalam perjalanan waktu, batu tersebut lalu digunakan sebagai tempat duduk tetua adat dan sekaligus sebagai tempat persembahan. Ketiga, alasan hilangnya Ngadhu dan Nambe disebabkan oleh proses modernisasi, adanya pertentangan antara budaya lokal dengan kehadiran misi Gereja, serta tidak adanya regenerasi yang dilakukan oleh para tetua adat sebelumnya. Keempat, Ngadhu dan Nambe dalam wilayah suku Wangka memiliki makna religius, sosio-kultural, dan edukatif. Adapun manfaat yang dapat dipetik dengan mengangkat kembali budaya Ngadhu dan Nambe antara lain: memulihkan hubungan yang kurang harmonis antara manusia dengan para leluhur, menyulut semangat generasi muda Wangka untuk kembali mencintai dan mempelajari budaya suku Wangka, serta sebagai ajang untuk mempromosikan budaya kepada masyarakat luas bahwa Wangka memiliki khazanah budaya tersendiri.


Ketersediaan
#
PERPUSTAKAAN KAMPUS 1 SKRIPSI 4086
3030763201
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak Dipinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
SKRIPSI 4086
Penerbit
Ledalero-Maumere : ., 2021
Deskripsi Fisik
xi + 69 hlm.; 21 cm x 30 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
4086
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Kebudayaan Masyarakat Wangka
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Agustinus Lado
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN INSTITUT FILSAFAT DAN TEKNOLOGI KREATIF LEDALERO
  • Login Pustakawan
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
Visitor Perpustakaan IFTK Ledalero Flag Counter

Tentang Kami

Perpustakaan Ledalero merupakan salah satu unit kerja dalam lingkup Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang bertugas untuk menyediakan pelbagai jenis koleksi dalam rangka mendukung kegiatan perkuliahan di IFTK Ledalero.Perpustakaan Ledalero didirikan oleh Pater Adrian Vlooswijk, SVD pada tanggal 20 Mei 1937. Nama Perpustakaan Ledalero, diambil dari nama Perpustakaan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero. Pemilik Perpustakaan ini ialah Seminari Tinggi Santo Paulus, Ledalero. Seminari Tinggi ini adalah Lembaga Pendidikan Calon Imam Pribumi dan dikelolah oleh Tarekat Societas Verbi Divini (SVD), atau Serikat Sabda Allah, sebuah Tarekat misioner internasional. Sejak berdirinya Seminari Tinggi ini pada tahun 1937, Perpustakaan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari karya pendidikan calon imam di Seminari Tinggi ini yang sesungguhnya merupakan satu Pendidikan Perguruan Tinggi.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community & TIM IT IFTK LEDALERO

Ditenagai oleh SLiMS & Criswanto Tapo
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?