Berisi 19 puisi dan merupakan buku kumpulan sajaknya yang pertama.
Pada suatu malam yang nyamnyam. Kau menemukan sepotong hati yang lezat dalam sebungkus nasi kucing. Kau mengira itu hati ibumu atau hati kekasihmu. Namun, bisa saja itu hati orang yang pernah kausakiti atau menyakitimu. Angkringan adalah nama sebuah sunyi, tempat kau melerai hati, lebih-lebih saat hatimu disakiti sepi.
Buku kumpulan puisi ini telah memberi tanda penting atas tafsir pada realitas, dengan cara yang sangat berbeda, dan tentu saja memperkaya penikmatan kita. Sajak-sajak Mudji Sutrisno mengangkat berbagai hal yang kita akan merasa berada di dalamnya, tetapi penyair memberi ruang khusus untuk sebuah tafsir yang meditatif. Sedang sajak-sajak Willy memungkinkan bergulat langsung di dalam realitas itu.