Jika kita mendengar kata Lekra, maka yang langsung terpikirkan oleh kita adalah sebuah lembaga kebudayaan bentukan PKI yang pernah membikin ricuh panggung budaya Indonesia di era Demokrasi Terpimpin (1950-1965), tukang ganyang, pembuat onar, pemicu konflik tak berkesudahan dengan para sastrawan Manifes Kebudayaan (Manikebu), dan telibat pembakaran buku-buku di depan Kantor USIS (Pusat Informasi…
Para nabi dalam Perjanjian Lama menyampaikan pesan mereka dalam bentuk cerita (narasi). Demikianpun halnya dengan Yesus, menggunakan banyak perumpamaan untuk menyampaikan visi, misi dan ajaran-Nya. Gaya narasi memang tampak lebih menarik dan mudah diingat. Gaya narasi yang sama dapat Anda temukan dalam ketiga jilid buku ini, yang berisikan sekumpulan cerita bermakna yang kaya inspirasi dan muda…
Untuk renungan, khotbah dan ceramah Anda. Buku ini merupakan jilid kedua dari koleksi anekdot-anekdot segar dari Pater Mihalic. Satu jilid terdahulu yang kami terbitkan ternyata disambut dengan antusias oleh para pembaca. Kami yakin Anda tidak akan kecewa memiliki buku ini. Tanpa niat untuk mempropagandakan ini buku ini, kami menjamin kepuasan Anda membaca buku ini. Untuk melengkapi kebijaksana…
“Membaca buku ini adalah membaca realitas. Tema-tema yang diangkat Elvan De Porres merupakan tema saat ini, yang dibicarakan dimana-mana. Tapi, Elvan juga menunjukkan bahwa yang diangkatnya adalah masalah abadi, sebetulnya, hanya obyek yang dipakainyalah yang disesuaikan dengan yang ditemuinya saat sekarang. Ini jelas terlibat dari penggalan-penggalan kejadian atau pemikiran masa lalu yang te…
Sebagai sebuah karya yang tekun ditulis selama lebih dari 40 tahun, pembaca dapat melihat perkembangan Goenawan Mohamad dalam menulis. Dimulai dari Catatan Pinggir 1 tahun 1982 hingga Catatan Pinggir 12 yang terbit tahun 2017. Ada banyak hal yang ditulis Goenawan Mohamad dalam Catatan Pinggir. Bisa saja Caping berisi sesuatu yang sedang hangat dibicarakan. Tak jarang pula ia menulis hal-hal…
Kumpulan esai pendek di majalah Tempo September 1981 sampai Desember 1985, terdiri dari 203 judul esai. Satu judul esai rata-rata terdiri dari 450 kata, 3.500 characters. Catatan Pinggir dalam kurun waktu empat tahun itu mengangkat beragam topik, berbagai persoalan di masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, baik kini maupun yang sudah lampau. Diawali dari “Sensor Itu, Ayatullah” (19 S…
Untuk Majalah Tempo, tiap minggu Goenawan Mohamad menulis "Catatan Pinggir". Rubrik "Catatan Pinggir" sebagai semacam komentar, tapi juga semacam gumam, seperti kalau kita berbicara sendiri atau mencoret-coretkan kalimat di kertas kosong di tengah suara orang ramai. Atau semacam marginalia: catatan-catatan yang kita torehkan di tepi halaman buku yang sedang kita baca. Dari situlah nama "Cata…
Rubrik "Catatan Pinggir" sebagai semacam komentar, tapi juga semacam gumam, seperti kalau kita berbicara sendiri atau mencoret-coretkan kalimat di kertas kosong di tengah suara orang ramai. Atau semacam marginalia: catatan-catatan yang kita torehkan di tepi halaman buku yang sedang kita baca. Dari situlah nama "Catatan Pinggir" sebenarnya ditemukan: percikan pikiran pendek dan cepat di antara l…