Dalam naskah-naskah kuno Perjanjian Baru, Injil Matius diberi tempat yang pertama. Sepanjang sejarah gereja, Injil inilah yang menjadi pegangan primer. Mengapa demikian? Apakah karena dalam kitab ini ditemukan Khotbah di Bukit dengan kedelapan ucapan bahagia serta doa Bapa Kami, dua mutiara kehidupan jemaat kristiani; dan ajaran Yesus tentang jemaat yang didirikan di atas batu karang Petrus (Ma…
Ketika membaca Injil Yohanes, sering kali timbul kesulitan untuk mengerti dan juga keinginan untuk mengenal dan memahami injil yang mendalam ini secara lebih mendalam pula. Buku ini disusun untuk membantu pembaca injil yang mencari keterangan dan pemahaman seperti itu. Kebutuhan yang sama dapat muncul pada saat sedang mengikuti kursus tentang Injil Yohanes. Untuk menjawab kebutuhan akan bahan p…
Perjumpaan dengan Sabda Tuhan dapat membuat hati berdebar-debar sekaligus memerdekakan batin. Dia yang menyapa itu juga mengajak kita ikut berjalan bersama-Nya. Perjalanan kita akan makin searah dengan perjalanan yang ditempuh-Nya sendiri. Kita akan belajar bagaimana "langkah-Nya" dapat menjadi "langkah-ku". Buku ini sebagai kelanjutan rangkaian ulasan yang dihimpun dalam "Dag-Dig-Dug...Byar". …
33 renungan yang bisa digunakan secara pribadi untuk hening sejenak di hadapan Tuhan, tetapi dengan perubahan seperlunha bisa juga dijadikan bahan khotbah atau bahan renungan yang dibawakan dihadapan sejumlah orang.
Dalam naskah Perjanjian Baru, Injil Lukas selalu diberi tempat ketiga, sesudah Injil Markus dan sebelum Injil Yohanes. Dengan demikian kedekatan Lukas dengan kedua injil sinoptik lain terjaga dengan baik, tetapi hubungannya dengan Kisah Para Rasul, jilid kedua karya Lukas, terputus. Injil Lukas disusun dan harus dibaca sebagai jilid pertama dari karya lebih besar “Lukas-Kisah” yang adalah k…