Selama seorang filsuf hanya "mencintai kebijaksanaan" dan hanya tertarik pada pengetahuan saja, sehingga hidupnya yang konkret sama sekali tidak diwarnai atau tidak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip filosofis yang dipertahankannya, maka orang itu belum bisa disebut "filsuf", dalam arti sejati. Untuk itu buku ini memuat sejumlah tema tertentu yang menonjolkan dampak eksistensial filsuf, dan merup…
Buku ini bukan hanya menyajikan kajian antropologis mengenai manusia sebagai makhluk-bermain dan manifestasi-manifestasinya dalam sejarah kebudayaan. Naluri bermain adalah satu unsur yang paling fundamental dalam kebudayaan manusia; dan bahwa prestasi-prestasi manusiawi di bidang ilmu pengetahuan, hukum, kesenian, dan bahkan filsafat sekalipun bermula dari naluri tersebut.
Masalah-masalah yang diangkat Driyarkara tidak hanya aktual pada saat tertentu, tetapi kini pun masih relevan, bahkan memperoleh suatu dimensi yang baru, seperti misalnya uraian tentang Pendidikan dan Peralihan Sosio-Budaya, Pancasila dan Religi, dsb. Dan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada ulasan Driyarkara mengenai Kesenian dan Religi merupakan bacaan wajib bagi mahasisw…