"Kita orang-orang kristiani, telah gagal secara menyedihkan dalam bidang sosial", tulis John Wijngaards. Kegagalannya adalah kerena membiarkan perbudakan, antara lain karena prasangka-prasangkan yang hidup dalam diri kita. Buku ini mengetengahkan bagaimana prasangka bekerja dan menunjukkan bahwa prasangka atas dasar ajaran agama samasekali tidak benar. Buku aslinya berjudul I Have No Favourites…
Buku ini adalah buku cerita dramatik tentang kehidupan dan kematian Yesus Kristus. Pengarang yang jurnalis melengkapi riset investigatif, menuntun ke kesimpulan-kesimpulan mengejutkan. Jati diri Yesus, baik sebagai pribadi maupun sebagai seorang Yahudi, diuji dalam konteks historis dan buku ini dilengkapi kronologi kejadian-kejadian paling penting. Hasilnya adalah catatan-catatan biografis kont…
Pertanyaan besar yang akan terus bercokol bersama kita dalam seluruh buku ini selanjutnya: Apakah yang sesungguhnya dibawa Yesus, bila bukan kedamaian dunia, kemakmuran universal, dan sebuah dunia yang lebih baik? Lalu, apa yang sudah Ia bawa? Jawabannya sangat sederhana: Allah. Ia telah membawa Allah. Ia telah membawa Allah yang sebelumnya menyingkapkan wajah-Nya secara perlahan-lahan kep…
Setelah hampir tiga ratus tahun mengalami penganiayaan, Kekristenan mencapai kemajuan mencengangkan pada 324, ketika Konstantinus Agung menjadi kaisar Romawi. Tanpa khawatir lagi akan keselamatan hidup mereka, umat Kristiani mulai menanyakan cara menetapkan keyakinan-keyakinan yang dapat disebut Kristen “sejati”. Di bawah pimpinan dua imam karismatik, Arius dan Athanasius—yang pertama men…