Teodice: Masalah Pendekatan Pada Persimpangan Jalan Antara Teologi dan Filsaf…

Edisi

-

ISBN/ISSN

-

Deskripsi Fisik

87 hlm.; 21 cm.

Judul Seri

-

No. Panggil

128 KLE t 2

Teodice: Masalah Pendekatan Pada Persimpangan Jalan Antara Teologi dan Filsaf…

Edisi

-

ISBN/ISSN

-

Deskripsi Fisik

71 hlm.; 21 cm.

Judul Seri

-

No. Panggil

128 KLE t 1

Alam Manusia Dalam Fenomenologi

Edisi

-

ISBN/ISSN

-

Deskripsi Fisik

xiii + 291 hlm.; 21 cm.

Judul Seri

-

No. Panggil

128 BRO a

Kelakuan Manusia Di Tengah-tengah Alam Semesta

Edisi

-

ISBN/ISSN

-

Deskripsi Fisik

47 hlm.; 21 cm.

Judul Seri

-

No. Panggil

128 ALI k

Antropologi Metafisika

Kegiatan berpikir dan berbicara hanya dimiliki oleh manusia. Proses berpikir dan berbahasa itu oleh almarhum Anton H. Bakker, SJ., dibahas secara luas dan mendalam. Secara luas, karena merangkum dialog dengan para tokoh filsafat sejak zaman modern hingga kini. Mendalam, karena sang subjek manusia tidak puas dengan yang dangkal-artifisial belaka; ia menukik tajam dalam setiap usaha analisisnya. …

Ki Ageng Suiryamentoro Tentang Citra Manusia

Buku ini membahas kebijaksanaan hidup yang digali dari wasiat dan petuah Ki Ageng Suryomentaram. Melalui buku ini pembaca akan diajak untuk mengenali dan kemudian mengalami kehidupan yang bebas, damai, bahagia, murni, bersih, dan benar. Sehingga kelak pembaca pun dapat memahami arti "manusia baru" yang hidup menurut atau sesuai dengan inti pribadinya dan segala tindakannya akan benar dan jitu.

Manusia Merenungkan Makna Hidupnya

Berpikir filsafat tentang manusia artinya mencari makna hidup yang benar, dengan sekaligus menilai secara kritis pandangan-pandangan yang telah dipegang lebih dulu tentang hidup manusia itu.

Manusia Merenungkan Dirinya

Pembahasannya meliputi filsafat manusia yang melihat manusia sebagai mahluk dunia, manusia dinamis, manusia pribadi, serta manusia dalam evolusi.

Manusia Merenungkan Dunianya

Kesadaran manusia tinggal diantara dua kutub: kutub subyektif yakni aku dan kutub obyektif yakni dunia. Keterkaitan erat ini menegaskan bahwa tidak mungkin mendapat kebenaran arti dunia dengan memandangnya sebagai suatu kenyataan tersendiri.