Binar mata ini hanya terpancar saat ada kamu. Tapi, kamu enggan bahkan tak sudi melihatku. Dekap ini selalu rindukan kamu berada dalam rengkuhnya. Tapi, dinginmu begitu membekukan. Cinta ini melulu tentang kamu. Tapi, hanya abaimu yang aku dapatkan. Hati ini hanya untukmu. Tapi, tidak. Kamu bilang tidak ada ruang untuk hatiku tinggal. Aku bagai ranting kayu yang semakin rapuh dihantam badaimu. …
Terima kasih, sudah pernah singgah di hatiku tanpa izin. Terima kasih, telah pergi meninggalkanku tanpa kata. Hatiku kini biarlah belajar sembuhkan lukanya. Tanpa kebencian dan juga tanpa keputusasaan yang menyertainy