Buku ini menceritakan kisah pembantu terdekat Roro Mendut, Genduk Duku, dan pencariannya akan cinta, kehidupan, dan perjalanan di Jawa abad ke-17.
Buku ini mengajak Anda-lewat esai dan cerpen yang sarat dengan kritik dan sindiran tajam, namun pas-untuk merenungkan kembali pelajaran sejarah bengsa ini, merefleksikan apa yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa kelabu 21 Mei 1998, dan mengamil hikmahnya untuk meranang arah reformasi dan transformasi bangsa ini menuju Indonesia Serba Baru.
Membaca kembali Cerita Dari Digul membuat saya bisa menikmati apa-apa yang terjadi di Digul. Sebab saya membacanya pelan-pelan saja, sehingga saya bisa menemukan detail-detail yang ada dalam lima tulisan yang dikumpulkan oleh Pramoedya dalam buku ini. Saya juga bisa merenungkan mengapa Pram mengumpulkan kisah-kisah ini dalam satu buku. Seperti di jelaskan oleh Pram dalam pengantar, buku ini …
Conflicting parties worldwide increasingly use the Internet in a strategic way, and struggles carried out on a local level achieve a new dimension. This new kind of medialization results in a conflict’s expansion into global cyberspace. Based on ethnographic research on the online activities of Christian and Muslim actors in the Moluccan conflict (1999–2003), this study investigates process…
Jika kita mendengar kata Lekra, maka yang langsung terpikirkan oleh kita adalah sebuah lembaga kebudayaan bentukan PKI yang pernah membikin ricuh panggung budaya Indonesia di era Demokrasi Terpimpin (1950-1965), tukang ganyang, pembuat onar, pemicu konflik tak berkesudahan dengan para sastrawan Manifes Kebudayaan (Manikebu), dan telibat pembakaran buku-buku di depan Kantor USIS (Pusat Informasi…
This book gives the history of Christians in Indonesia during the Portuguese period (1511-1605), under Dutch colonialism (1605-1942) and more elaborate for the period of the Indonesian Republic (since 1945). Its authors were equally divided between Protestants and Catholics.
Buku ini merupakan jilid kedua dari seri kronik tentang Revolusi Indonesia, 1945-49. Seri ini dirancang untuk meliput semua peristiwa yang menjadi berita pada lima tahun pertama Indonesia merdeka. Itu berarti tidak hanya peristiwa politik dan militer, tetapi juga ekonomi, hukum, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, agama, dll., yang biasa diistilahkan dengan bidang cultural universals. S…