Indonesia baru yang lebih aman, tenteram, tenang, makmur, dan sejahtera, manusiawi menjadi dambaan seluruh rakyat. Buku ini berupaya untuk mengumpulkan dan mengkristalkan gagasan-gagasan para pemikir dan pencinta negeri ini untuk memajukan masyarakat kita. Masing-masing penulis menyumbangkan gagasan-gagasan mereka dalam bidang yang mereka kuasai; ekonomi, sosial, dan politik. Tulisan-tulisan in…
Kewarganegaraan hadir kembali di Indonesia. Orde Baru berupaya sebaik mungkin untuk mengebiri konsep ini dengan menggambarkannya semata sebagai kewajiban yang harus dipatuhi. Namun, demokrasi membuat orang awam menyadari bahwa mereka pun memiliki hak. Dalam buku ini, kami tidak akan melakukan 'pendidikan kewarganegaraan'. Alih-alih, kami ingin melihat bagaimana orang Indonesia biasa mempraktikk…
Sejarah memang milik penguasa. Namun kebenaran sejarah yang sesungguhnya belum tentu milik penguasa. Sebab kebenaran sejarah bisa dibelokkan sesuai keinginan politik sebuah rezim. Sebuah rezim bisa dengan bebas membelokan fakta sejarah dan mengabarkan fakta palsu kepada masyarakat. Nah, para pelaku sejarah yang berani membongkar fakta-fakta yang tersembunyi inilah yang kita butuhkan. Seperti ha…
Buku Dari Moskow ke Madiun ini sangat tipis. Jumlah halaman memuat teks, daftar pustaka, indeks, dan dll. Sayangnya foto-foto sebagai pewarna buku tidak penulis cantumkan, sehingga terasa seperti ada yang hilang. Ada 171 halaman tapi hanya 157 yang memuat deskripsi utama. Cukup renyahlah bagi para pembaca pemula juga santapan lezat bagi para kutu buku. Saya pun tidak perlu berjuang keras untuk …
Buku ini berisikan sejarah dari pembantaian jenderal pada tanggal 30 September 1965 atau yang lebih dikenal dengan G 30 SPKI.
Buku ini mengajak Anda-lewat esai dan cerpen yang sarat dengan kritik dan sindiran tajam, namun pas-untuk merenungkan kembali pelajaran sejarah bengsa ini, merefleksikan apa yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa kelabu 21 Mei 1998, dan mengamil hikmahnya untuk meranang arah reformasi dan transformasi bangsa ini menuju Indonesia Serba Baru.
Ditulis di tengah suasana peperangan besar Surabaya 1945, buku ini barangkali merupakan karya Tan Malaka yang paling imajinatif. Brosur ekonomi-politik yang dituturkan dalam gaya naskah drama, percakapan antara kelima tokoh yang oleh Tan Malaka dijuluki “para pendakwa modern”, yakni: Godam (wakil kaum buruh), Pacul (wakil kaum tani), Denmas (wakil priyayi), Toke (wakil kelas pedagang), Mr. …
Catatan Najwa berisi refleksi Najwa Shihab atas isu yang dibahas di program Mata Najwa. Dengan gaya rima yang khas. Catatan Najwa menggelitik dengan sindiran. menohok tajam, kadang seperti ajakan merenung. lnilah narasi-narasi terbaik Mata Najwa yang akan terus relevan dibaca kapan pun.