Dalam buku ini, penulis membicarakan Angkatan 45 dan kepeloporan Chairil Anwar secara khusus. Dibahas juga karya-karya Rivai Apin, Idrus, Pramoedya Ananta Toer, Utuy T. Sontani, S. Rukiah, Waluyati, Achdiat K. Mihardja, Mochtar Lubis, dan M. Balfas.
Buku ini dianjurkan bagi pembaca yang ingin mengetahui dan mempelajari karya pengarang-pengarang Indonesia yang giat pada tahun 50-an. Buku ini juga bicara soal karya-karya Muhammad Ali, Ajip Rosidi, Toto Sudarto Bachtiar, Alex Leo, A. A. Navis, Nh. Dini, Toha Mohtar, Trisnoyuwono, dan Riyono Pratikto. Dalam buku ini, penulis membantah bahwa tak ada krisis dalam kesusasteraan Indonesia Modern.
Ruang kebudayaan dalam surat kabar dan majalah ternyata sudah ada di Indonesia pada awal abad ke-20, bersamaan dengan tumbuhnya kesusasteraan Indonesia modern. Demikian dinyatakan Penulis. Buku ini juga membahas peranan majalan Kisah dan Sastra yang pernah mewarnai kesusasteraan Indonesia, serta dibicarakan pula karya Nugroho Notosusanto, Kirjomulyo, Bokor Husasuhut, Soewardi Idris, Titie Said,…