Dapat kubayangkan kedua orang tuaku mengunjungi rumah itu. Mengagumi pendapa lindung adem oleh naungan dahan-dahan pohon sawo yang tumbuh di empat penjuru halaman. Kemudian dengan Khidmat mengusapkan alas kaki pada keset sabut di ujung anak tangga, masuk ke dalam bangunan, menyelidik serta mengamati ruangan-ruangan tengah dan kamar tidur yang di tunjukan oleh penjaga.
SEKAYU mengisahkan masa kanak-kanak dan masa awal remaja serta lingkungan kehidupannya, baik di sekitar rumah tangga, teman, tetangga dan kotanya. Dengan penulisan yang teliti, jujur dan halus, pengalaman pribadi pengarang ini merupakan salah satu sumber daya ciptanya yang subur di kemudian hari.
Disusun seperti adegan-adegan pertunjukan wayang orang. Tirai Menurun menyuguhkan babak demi babak kehidupan empat tokohnya: Kedasih. Kintel. Sumirat. dan Wardoyo. Pemaparan dimulai ketika Republik Indonesia Serikat baru kembali menjadi negara kesatuan. Arus pendatang memasuki Semarang dari segala penjuru. Berasal dari empat desa. tokoh-tokoh kisah ini bertemu di kota. Pada siang hari mereka…
Zaman berubah. Belanda diusir dari Nusantara. Bangsa Jepang yang semula dianggap sebagai pemenang dan penyelamat, segera tampak kebengisannya: rakyat lapar dan telanjang. Penyakit busung lapar dan bahan karung atau tenunan jerami yang dinamakan bagor merupakan penutup tubuh yang umum di desa dan pinggiran kota. Dalam suasana kemiskinan yang menyeluruh itu, Dini kecil tetap tumbuh, direngkuh ole…
Setelah tunangannya (Saputro) tewas dalam kecelakaan pesawat terbang, akhirnya Sri menikah dengan Charles Vincent. Pasangan ini kemudian bermukim di Kobe, Jepang. Meskipun sudah memperoleh seorang anak dari diplomat Perancis itu, Sri sesungguhnya tidak merasa bahagia. Tidak dinyana, dalam perjalanan liburan dari Saigon menuju Marseille, Sri menemukan kembali kemesraan dan kelembutan yang tel…
Buku kelima dari seri "cerita kenangan" ini menceritakan si Aku atau pengarang Nh. Dini yang tumbuh menjadi remaja. Dia menghidupi masa Sekolah Menengah Atas (SMA) Bagian A/Sastra sebagai anak seorang anak seorang janda tanpa santunan. Di kala itu pula bakat seninya berkembang, disertai latihan-latihan dan pemupukan pengetahuan umum lewat bacaan berbobot maupun ringan yang ada di perpustakaan k…
Hubungan yang semakin memburuk dengan suaminya, di tambah penyakit fatal yang nyaris merenggut nyawanya, membuat Dini menjalani hari - harinya tanpa semangat. Detik demi detik dilaluinya bagaikan robot yang bergerak secara otomatis. Bahkan, ia mulai tidak peduli kepada Lintang dan Padang. Setitik harapan yang masih tersisa di hatinya hanyalah terwujudnya rencana - rencana yang telah disusun …
Di zaman yang serba kekurangan, di kala Semarang jadi rebutan para penjajah, penduduk sudah tidak bebas lagi berbuat sekehendak hati. Mereka hidup dalam kekangan. Dalam Langit dan Bumi Sahabat Kami ini, Dini mengisahkan kembali peristiwa-peristiwa yang dialaminya pada masa itu : kekurangan makanan, musim yang kering, keadaan yang memprihatikan, dan lain-lain. Semua itu dihadapi keluarga Dini de…