Heidegger memang pribadi yang kontroversial, tetapi kritikus dari berbagai aliran pemikiran sulit menyangkal betapa mendasarnya problem yang dipikirkannya. Metafisikus kondang ini merenungkan problem yang juga digumuni oleh agama-agama dunia sepanjang zaman. Mengapa segala sesuatu tiu ada dan bukan tiada? Dari pertanyaan mendasar itu muncul pertanyaan-pertanyaan lain yang juga tidak kalah menda…
Buku ini adalah sebuah diskursus kebenaran. Jalan masuknya bukan lewat pintu agama, melainkan lewat pintu filsafat sains kontemporer. Namun penulis menelusuri konsep kebenaran sampai pada asal-usulnya dalam agama-agama dunia. Tujuannya adalah untuk mendudukkan fakta ilmiah dan makna religius pada tempatnya. Inti buku ini adalah sebuah gugatan atas supremasi kebenaran faktual itu dalam diskursus…
Jurgen Habermas semakin besar pengaruhnya bagi perkembangan ilmu-ilmu sosial dan filsafat dewasa ini. Karya-karyanya yang terpenting seperti psikoanalisis Freud, materialisme sejarah, teori rasionalisasi Weber, krisis legitimasi dan juga postmodernisme, diulas dalam buku ini. Melalui analisis kritisnya, Habermas memperlihatkan bahwa modernisasi, sejauh didominasi oleh sistem kapitalisme, men…
Gagasan-gagasan para filsuf modern, kerap tidak nyaman di telinga para penjaga status quo: kedengaran ‘subversif’ bagi rezim politis, ‘bidaah’ bagi ortodoksi agama dan ‘sinting’ bagi mediocrity. Namun merekalah yang membuka jalan bagi kebebasan berpikir. Tanpa mereka kiranya orang tak pernah berani secara rasiona mendekati misteri manusia, masyarakat, dunia, dan tuhan seperti yang k…
Penelitian ini diterbitkan untuk menawarkan sebuah model bagi praktik demokrasi dan negara hukum pasca-Suharto di dalam masyarakat kita. Model yang ditawarkan di sini — dikenal dengan istilah "demokrasi deliberatif" - merupakan sebuah desakan untuk membuka ruang-ruang dan kanalkanal komunikasi politis di dalam masyarakat kita yang sedang melakukan reformasi politik dan hukum dengan memperhitu…
Dengan Sisi tilik filsafat, penulis buku ini menggaris bawahi pentingnya toleransi dan apresiasi atas kebebasan individu untuk bereksistensi, di tengah berseliwernya aneka kepentingan dan kekuatan luar sekalipun. Bila tidak demikan, maka lari kepada sisi gelap modernitas adalah pilihan yang tidak bisa dibendung. Bila teror dianggap sebagai hal yang banal dalam derap kehidupan modern ini, maka b…
Demokrasi kita yang dikendalikan oligarki itu berskandal. Mengapa? Pertama, alih-alih mengokohkan solidaritas, demokrasi kita membiarkan ekspansi pasar yang justru merusak solidaritas. Kedua, alih-alih melindungi pluralitas, demokrasi kita malah membiarkan pertumbuhan kekuatan-kekuatan ekstrem religius yang mengancam pluralitas. Ketiga, alih-alih menyediakan kesetaraan kondisi-kondisi, demokras…
Menunjukkan bagaimana rasionalitas berinteraksi dengan "sentimentalitas" dalam demokrasi. Menurut penulis, demokrasi seharusnya mengatasi sentimentalitas. Penulis mengingatkan ambivalensi peran agama dalam politik kontemporer. Pembahasan dimulai dengan bahasan-bahasan tentang bagaimana agama didekati secara prosedural di dalam penalaran publik masyarakat majemuk, kemudian tentang agama dan keke…