Pada Tinta merah kepunyaan ibu, selalu saja ada ukiran huruf-huruf hidup. Di dalamnya, ibu menggoreskan kenangan mesti rasa batinnya tak pernah tuntas terwakili setiap kali jemarinya bersentuhan dengan tinta merah. Akan tetapi, dari tinta merah, duka ibu tampak penuh, meski bahagia ibu kadang datang tak tepat. Meski ada air mata, wajah ibu tampak tak lelah. Ia ingin menumpas tuntas diari hidupn…
Diam, Waktu dan komitmen bukan hanya tiga watak, tetapi juga tiga tema yang direnung dan dituang penulis dalam kumpulan tulisan ini. Refleksi penulis di dalam tulisan-tulisan pendek ini sungguh mengandalkan kekuatan kata. Dengan diksi yang kuat, tulisan-tulisan ini menjadi prosa lirik yang menggugah rasa indah serentak menyuntik dan menyentak nalar untuk berpikir.