Di jalanan ini, anak-anak miskin berjaja diri, kami bukan Semar mendem, bagi kami Semar mendem hanyalah jajan. Dulu Semar mendem ini kami buat sendiri, sekarang dari orang kaya jajan ini harus kami beli, kami hanyalah penjaja jajan Semar mendem, orang-orang kaya itulah Samar mendemnya. Selama ini Semar adalah hamba yang merunduk tunduk bersujud, namun sebenarnya in adalah manusia yang menahan k…
Cerita dalam novel ini murni fiksi, namun mengambil latar yang memang ada dalam dunia nyata. Gunung Kemukus adalah lokasi makam Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan di Kab. Sragen, Jawa Tengah. Lokasi ini dijadikan tempat ziarah untuk mencari kekayaan oleh sebagian masyarakat Jawa. Caranya dengan datang ke sana tiap malam Jumat Pon selama 7 kali. Di sana, harus mandi di Sendang Ontrowulan, ziar…
Anak Bajang Menggiring Angin adalah sebuah novel fantasi pewayangan berbahasa Indonesia karya Sindhunata (atau "Rama Sindhu") yang diterbitkan tahun 1983 oleh Gramedia Jakarta. Novel ini merupakan novelisasi dari serial "Ramayana" yang dimuat di harian KOMPAS setiap hari Minggu pada tahun 1981. Dengan beberapa perbaikan dan tambahan oleh Sindhunata, serial tersebut diterbitkan dalam bentuk buku…
Novel dokumentasi yang memuat sejarah perintisan gereja Katolik awal di Jawa sebelum Perang Dunia II, selain dengan halus mengulas masalah pendidikan, wanita, emansipasi, hubungan antar manusia, persahabatan dan cinta.
Dapat kubayangkan kedua orang tuaku mengunjungi rumah itu. Mengagumi pendapa lindung adem oleh naungan dahan-dahan pohon sawo yang tumbuh di empat penjuru halaman. Kemudian dengan Khidmat mengusapkan alas kaki pada keset sabut di ujung anak tangga, masuk ke dalam bangunan, menyelidik serta mengamati ruangan-ruangan tengah dan kamar tidur yang di tunjukan oleh penjaga.
SEKAYU mengisahkan masa kanak-kanak dan masa awal remaja serta lingkungan kehidupannya, baik di sekitar rumah tangga, teman, tetangga dan kotanya. Dengan penulisan yang teliti, jujur dan halus, pengalaman pribadi pengarang ini merupakan salah satu sumber daya ciptanya yang subur di kemudian hari.