Buku ini menyajikan kiprah perjalanan dan perjuangan politik yang berdimensi kebangsaan, kemanusiaan, dialog, dan kemajemukan, menuju suatu kehidupan Indonesia pada ketegasan bersikap, dalam berorganisasi, dalam kehidupan, perihal aksi demonstrasi, dan mengenai dinamika organisasi internasional yang lebih baik di mata Cosmas Batubara. Buku ini penting sebagai dokumen satu babakan sejarah perjua…
Sukarno berkata, "Aku persilakan Bung Hatta menyusun teks ringkas itu sebab bahasanya kuanggap yang terbaik. Sesudah itu kita persoalkan bersama-sama. Setelah kita memperoleh persetujuan, kita bawa ke muka sidang lengkap yang sudah hadir di ruang tengah." Aku menjawab, "Apabila aku mesti memikirkannya, lebih baik Bung menuliskan, aku mendiktekannya." Semanya setuju, kalimat pertama diambil dari…
Saat aku duduk di kelas III, Pak Gaekku akan pergi ke Mekkah dan aku akan dibawanya menurut rencana yang sudah ditetapkan. Tetapi, beberapa minggu sebelum berangkat, ada desakan dari ibuku dan pamanku, supaya jangan aku yang ikut serta, melainkan pamanku yang bungsu, Idris. Aku dianggap terlalu muda untuk pergi ke Mekkah, sedangkan pengajian Al Quran belum tamat. Menurut pamanku, lebih baik aku…
Tulisan-tulisan yang disajikan dalam buku ini, lebih dari delapan puluh persen daripadanya berdasar pada dokumen-dokumen tertulis. Dokumen-dokumen itu antara lain: Buku Harian dari Ledalero dan Ritapiret dan Biara Simeon selama 25 tahun; juga Kronik Harian dari PT Rerolara selama 10 tahun, setebal 350 halaman. Dari periode Ende, terkumpul beberapa dokumen penting; dan mengenai periode di Ndona,…
Ali Akbar Navis adalah sastrawan Indonesia, penerima SEA Write Award dan pengarang “Robohnya Surau Kami†karya sastra klasik modern dan Islami serta karya-karya kontroversial lainnya. Kini ia menampilkan diri dalam suatu otobiografi. Ali Akbar Navis adalah sastrawan Indonesia, penerima SEA Write Award dan pengarang “Robohnya Surau Kami†karya sastra klasik modern dan …